Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) semakin berkembang dan mampu menghasilkan berbagai karya yang menakjubkan. Salah satunya adalah foto yang dibuat oleh AI yang berhasil memenangkan kompetisi fotografi dunia yang bergengsi, yaitu Sony World Photography Awards (SWPA) 2023 kategori kreatif.
Apa itu Sony World Photography Awards?
Sony World Photography Awards adalah salah satu kompetisi fotografi internasional yang paling diakui dan dihormati di dunia. Kompetisi ini diselenggarakan oleh World Photography Organisation, sebuah organisasi nirlaba yang berdedikasi untuk meningkatkan apresiasi dan pengakuan terhadap fotografi sebagai seni. Kompetisi ini terbuka untuk semua orang, baik profesional maupun amatir, dari seluruh dunia.
Kompetisi ini terdiri dari empat kategori utama, yaitu profesional, terbuka, pemuda, dan mahasiswa. Setiap kategori memiliki subkategori yang berbeda-beda sesuai dengan tema dan genre fotografi. Kategori kreatif adalah salah satu subkategori dari kategori terbuka, yang menantang para peserta untuk mengeksplorasi imajinasi dan ekspresi mereka melalui fotografi.
Bagaimana foto AI bisa menang?
Foto AI yang berhasil menang dalam kompetisi ini berjudul “cheeky monkey”, yang menampilkan dua orang perempuan dari generasi yang berbeda dalam warna hitam dan putih. Foto ini dibuat oleh seorang fotografer asal Jerman, Boris Eldagsen, dengan menggunakan algoritma AI yang disebut StyleGAN2.
StyleGAN2 adalah algoritma AI yang dapat menghasilkan gambar realistis dari wajah manusia atau objek lainnya dengan berbagai variasi gaya. Algoritma ini dikembangkan oleh tim peneliti dari NVIDIA Research dan dipublikasikan pada tahun 2020. Algoritma ini dapat belajar dari data gambar yang ada dan menghasilkan gambar baru yang belum pernah ada sebelumnya.
Eldagsen mengaku bahwa dia sengaja mengirimkan foto AI tersebut ke kompetisi SWPA untuk melihat seberapa siapnya kompetisi fotografi internasional menghadapi karya-karya AI. Dia juga ingin memicu diskusi tentang apa yang bisa dianggap sebagai fotografi dan apa yang tidak.
Mengapa Eldagsen menolak hadiah?
Setelah diumumkan sebagai pemenang, Eldagsen menolak hadiah dari hasil foto AI yang dikirimkannya itu. Dia mengatakan bahwa foto AI dan fotografi tidak boleh bersaing satu sama lain dalam kompetisi seperti ini, karena mereka adalah entitas yang berbeda. Dia juga mengatakan bahwa foto AI bukanlah fotografi, karena tidak ada proses kreatif atau estetis di baliknya.
“Ini adalah ‘momen bersejarah’ karena ini pertama kalinya gambar AI memenangkan kompetisi fotografi internasional yang bergengsi,” kata Eldagsen, sebagaimana dikutip dari blog eldagsen.com. “Berapa banyak dari Anda yang tahu atau menduga bahwa itu dihasilkan oleh AI? Sesuatu tentang foto ini terasa janggal, bukan?” lanjut dia.
Eldagsen juga mendorong agar kompetisi SWPA dan kompetisi fotografi lainnya membuat aturan yang lebih jelas tentang penggunaan AI dalam karya-karya mereka. Dia juga berharap agar hadiah uangnya disumbangkan untuk Ukraina, sebagai bentuk solidaritas terhadap konflik yang terjadi di sana.
Apa tanggapan dari penyelenggara dan dunia fotografi?
Penyelenggara kompetisi SWPA mengatakan bahwa mereka menghormati keputusan Eldagsen untuk menolak penghargaan, namun mereka juga menyesalkan bahwa dia sengaja berusaha menipu mereka dengan mengirimkan foto AI tanpa memberitahu sebelumnya. Mereka mengatakan bahwa kompetisi ini selalu dan akan terus menjadi sarana untuk mempromosikan keunggulan dan keterampilan para fotografer dan seniman yang bekerja di dunia ini.
Dunia fotografi sendiri terbagi dalam menyikapi fenomena foto AI. Ada yang menganggap foto AI sebagai bentuk kreativitas dan inovasi yang layak diapresiasi, namun ada juga yang menganggap foto AI sebagai ancaman dan penghinaan terhadap fotografi sebagai seni. Beberapa fotografer mengatakan bahwa foto AI tidak memiliki jiwa, emosi, atau cerita di baliknya, sehingga tidak bisa disebut sebagai fotografi.
Namun, ada juga fotografer yang melihat foto AI sebagai peluang untuk bereksperimen dan berekspresi dengan cara yang baru dan berbeda. Mereka mengatakan bahwa foto AI bisa menjadi alat bantu atau inspirasi bagi para fotografer untuk menciptakan karya-karya yang lebih menarik dan bermakna. Mereka juga mengatakan bahwa foto AI tidak bisa menggantikan peran manusia dalam fotografi, karena masih membutuhkan intervensi dan interpretasi dari fotografer itu sendiri.
Kesimpulan
Foto AI yang menang dalam kompetisi SWPA 2023 kategori kreatif telah menimbulkan kontroversi dan diskusi di dunia fotografi. Foto AI tersebut dibuat oleh Boris Eldagsen dengan menggunakan algoritma StyleGAN2, yang dapat menghasilkan gambar realistis dari wajah manusia atau objek lainnya. Eldagsen menolak penghargaan dari hasil foto AI tersebut, karena dia menganggap foto AI dan fotografi adalah entitas yang berbeda dan tidak boleh bersaing satu sama lain dalam kompetisi seperti ini.
Penyelenggara kompetisi SWPA menyayangkan tindakan Eldagsen yang sengaja berusaha menipu mereka dengan mengirimkan foto AI tanpa memberitahu sebelumnya. Mereka mengatakan bahwa kompetisi ini selalu dan akan terus menjadi sarana untuk mempromosikan keunggulan dan keterampilan para fotografer dan seniman yang bekerja di dunia ini. Dunia fotografi sendiri terbagi dalam menyikapi fenomena foto AI. Ada yang pro dan ada yang kontra terhadap keberadaan dan pengaruh foto AI dalam fotografi.